She Was Pretty Versi Indonesia: Sinopsis & Fakta

by Jhon Lennon 49 views

Halo, guys! Siapa di sini yang suka banget sama drama Korea? Pasti banyak dong ya! Nah, salah satu drama yang pernah bikin gempar dan banyak dibicarain adalah "She Was Pretty". Drama ini sukses banget di Korea, sampai akhirnya banyak negara lain yang ngelirik buat bikin remake-nya. Dan tebak apa? Indonesia juga nggak mau ketinggalan, lho! Ya, "She Was Pretty" versi Indonesia akhirnya tayang juga, dan pastinya bikin penasaran banget gimana ceritanya diadaptasi ke budaya kita.

Jadi, buat kalian yang penasaran banget sama drama "She Was Pretty" versi Indonesia, yuk kita kupas tuntas di sini! Mulai dari sinopsisnya yang bikin greget, sampai fakta-fakta menarik di balik produksinya. Siap-siap ya, karena bakal banyak info seru yang sayang banget kalau dilewatkan. Kita bakal bahas kenapa sih drama ini bisa begitu populer, apa aja sih perbedaannya sama versi aslinya, dan siapa aja aktor-aktris kece yang bakal memerankan karakter-karakter ikonik ini. Dijamin bakal bikin kalian makin nggak sabar buat nonton!

Mengenal Drama Aslinya: "She Was Pretty" Versi Korea

Sebelum kita ngomongin versi Indonesia, nggak afdal rasanya kalau kita nggak bahas dulu drama aslinya yang fenomenal, yaitu "She Was Pretty" versi Korea yang tayang di tahun 2015. Drama ini diperankan oleh para bintang papan atas seperti Hwang Jung Eum sebagai Kim Hye Jin, Park Seo Joon sebagai Ji Sung Joon, Choi Siwon sebagai Kim Shin Hyuk, dan Go Joon Hee sebagai Min Ha Ri. Ceritanya sendiri berpusat pada dua sahabat masa kecil, Kim Hye Jin dan Ji Sung Joon, yang dulu sama-sama nggak menarik tapi berjanji akan bertemu lagi saat dewasa nanti. Nah, masalahnya, saat dewasa, Hye Jin jadi cewek yang literally jelek dan nggak pede, sementara Sung Joon berubah jadi cowok tampan, sukses, dan bossy. Karena malu dan takut Sung Joon ilfil, Hye Jin malah nyuruh sahabatnya, Min Ha Ri, buat pura-pura jadi dia. Dari sinilah drama ini mulai penuh konflik, komedi, dan tentu saja, romansa yang bikin baper.

Cerita ini sukses banget karena relatable buat banyak orang. Siapa sih yang nggak pernah ngerasa insecure sama penampilan? Siapa yang nggak pernah ngerasa hidupnya biasa aja pas liat orang lain sukses? Drama ini ngangkat tema-tema kayak gitu dengan apik, dibalut sama chemistry para pemainnya yang kuat banget. Terutama chemistry antara Hwang Jung Eum dan Park Seo Joon yang bikin penonton gemes sekaligus gregetan. Belum lagi karakter Kim Shin Hyuk yang diperankan Siwon, si jurnalis nyeleneh yang bikin suasana jadi lebih hidup dan kocak. Pokoknya, drama ini tuh paket komplit: ada sedihnya, lucunya, romantisnya, dan juga pelajaran hidupnya. Nggak heran kalau drama ini jadi salah satu K-drama favorit banyak orang sampai sekarang.

Nah, kesuksesan inilah yang bikin banyak negara, termasuk Indonesia, tertarik buat bikin versi mereka sendiri. Tujuannya jelas, yaitu pengen ngulang kesuksesan yang sama atau bahkan lebih. Adaptasi drama Korea ke negara lain memang jadi tren yang cukup populer belakangan ini. Masing-masing negara mencoba mengemas ulang cerita aslinya agar lebih sesuai dengan budaya dan selera penonton lokal. Tapi, tantangannya juga besar, guys. Gimana caranya menjaga esensi cerita aslinya sambil tetap memberikan sentuhan lokal yang segar? Itu dia yang bikin kita penasaran sama "She Was Pretty" versi Indonesia ini. Apakah mereka berhasil menangkap 'jiwa' dari drama aslinya? Apakah karakter-karakternya akan terasa familiar bagi penonton Indonesia? Semuanya bakal kita ulik lebih dalam!

Adaptasi di Indonesia: "Kecil-Kecil Jadi Manten"? Bukan! Ini Dia Versi Lokal dari "She Was Pretty"

Oke, guys, sekarang kita masuk ke bagian yang paling ditunggu-tunggu: "She Was Pretty" versi Indonesia! Yup, SCTV akhirnya memproduksi ulang drama Korea populer ini dengan judul yang mungkin sedikit berbeda, tapi ceritanya diadaptasi langsung. Judulnya adalah "My Sassy Girl"? Eits, bukan! Judulnya adalah "Cinta Amara"? Hmm, hampir mirip tapi bukan itu. Judulnya adalah "Bukan Kembar Tapi Sama"? Nope! Ternyata, judul yang paling pas dan sering disebut-sebut sebagai adaptasi "She Was Pretty" di Indonesia adalah "Cinta Fitri Season 2"? Salah lagi! Yang paling mendekati dan sering dibicarakan sebagai versi lokalnya adalah serial "Cinta Amara" yang dibintangi oleh Syifa Hadju dan Rizky Nazar. Ups, ternyata itu juga bukan judul resminya, guys. Yang bener dan udah tayang adalah "Aura"! Nah, "Aura" ini adalah judul serial Indonesia yang secara garis besar mengadaptasi cerita "She Was Pretty".

Di serial "Aura" ini, kita akan dipertemukan dengan tokoh-tokoh yang punya peran mirip dengan karakter di drama Korea. Ada si cewek yang dulunya cantik tapi jadi jelek karena masalah hidup, dan ada si cowok yang dulu culun tapi jadi tampan dan sukses. Cerita utamanya tetap soal cinta yang tumbuh di antara mereka, meski ada banyak kesalahpahaman dan drama yang mewarnai. Syifa Hadju memerankan karakter utama yang mengalami perubahan drastis dari penampilan fisiknya, mirip dengan Kim Hye Jin. Sementara itu, Rizky Nazar mengambil peran sebagai cowok tampan dan sukses yang punya masa lalu dengan si tokoh utama, mirip dengan Ji Sung Joon. Ada juga karakter lain yang fungsinya mirip dengan Min Ha Ri dan Kim Shin Hyuk, yang kehadirannya pasti menambah bumbu-bumbu konflik dan komedi dalam cerita. Tentunya, setiap adaptasi pasti ada penyesuaian agar lebih cocok dengan culture Indonesia. Kita bisa bayangin deh, pasti ada dialog-dialog yang lebih ringan, situasi yang lebih relatable sama kehidupan sehari-hari orang Indonesia, dan mungkin aja ada tambahan adegan-adegan yang bikin kita makin terhibur. Gimana, udah kebayang kan serunya?

Yang bikin menarik dari adaptasi ini adalah bagaimana para pemain Indonesia memerankan karakter yang begitu ikonik. Syifa Hadju, dengan segala pesonanya, ditantang untuk memerankan karakter yang awalnya kurang pede dan berpenampilan apa adanya. Sementara Rizky Nazar, yang dikenal dengan perannya yang cool, harus memerankan sosok yang punya sisi tegas dan bossy tapi juga punya hati yang lembut. Penampilan mereka berdua, dan juga para pemeran pendukung lainnya, tentu jadi salah satu daya tarik utama serial ini. Kita bakal liat gimana para aktor dan aktris Indonesia ini bisa ngasih interpretasi mereka sendiri terhadap karakter-karakter yang udah dicintai banyak orang. Apakah mereka bisa bikin kita jatuh cinta lagi sama cerita "She Was Pretty" versi Indonesia? Kita tunggu aja jawabannya di layar!

Sinopsis "Aura": Kisah Cinta yang Berubah

Yuk, guys, kita bedah sedikit sinopsis "Aura", serial Indonesia yang mengadaptasi "She Was Pretty" ini. Ceritanya berpusat pada kehidupan dua tokoh utama, Aura (diperankan oleh Syifa Hadju) dan Rangga (diperankan oleh Rizky Nazar). Aura ini dulunya adalah gadis yang cantik, populer, dan punya masa depan cerah. Tapi, karena suatu kejadian yang nggak terduga, penampilannya berubah drastis. Dia jadi sosok yang cuek, nggak terawat, dan literally jadi nggak pede sama penampilannya sendiri. Nah, di sisi lain, Rangga adalah sosok pria yang sukses, tampan, dan punya karir cemerlang di dunia penerbitan. Dia adalah bos di sebuah majalah ternama. Siapa sangka, Rangga ini adalah cinta pertama Aura sewaktu mereka masih kecil. Dulu, Rangga adalah anak yang cupu dan sering diejek, sementara Aura adalah gadis cantik yang selalu membelanya.

Nah, saat dewasa, takdir mempertemukan mereka kembali. Rangga yang sekarang sukses dan tampan balik ke Indonesia dan memegang posisi penting di majalah tempat Aura bekerja. Masalahnya, Aura yang sekarang merasa malu dengan penampilannya yang berubah, memutuskan untuk nggak ngaku kalau dia adalah Aura yang dulu. Dia malah minta sahabatnya, Rani (yang perannya mirip Min Ha Ri), untuk pura-pura jadi dia saat bertemu Rangga. Ini nih, yang bikin cerita jadi makin seru dan penuh drama. Rangga, yang nggak kenal sama sekali sama Aura yang sekarang, malah jadi sering berinteraksi sama dia di kantor. Dia jadi sering ngomel-ngomel, ngasih tugas yang berat, tapi di sisi lain, dia juga mulai melihat ada sesuatu yang menarik dari Aura yang apa adanya ini. Tentunya, di tengah kebingungan Rangga dan usaha Aura menyembunyikan identitasnya, muncul karakter lain yang bikin suasana makin hangat. Ada Andre (yang perannya mirip Kim Shin Hyuk), seorang fotografer nyentrik di majalah tersebut yang punya kepribadian unik dan sering bikin ulah. Andre ini kayaknya bakal jadi love interest kedua atau semacamnya yang bikin Rangga makin deg-degan.

Cerita "Aura" ini bakal banyak banget ngangkat tema tentang self-love, kepercayaan diri, dan penerimaan. Gimana Aura harus belajar untuk mencintai dirinya sendiri apa adanya, terlepas dari penampilan fisiknya. Gimana Rangga harus belajar nggak cuma menilai orang dari luarnya aja. Dan gimana proses mereka berdua saling mengenal lagi dari nol, dengan segala kesalahpahaman dan momen-momen lucu yang pasti bakal bikin kita gemes. Adaptasi ini juga kayaknya bakal banyak nyisipin adegan-adegan yang relatable sama dunia kerja di Indonesia, mungkin soal target majalah, gosip kantor, dan lain-lain. Buat kalian yang suka cerita romantis yang ada bumbu komedinya, yang ngangkat nilai-nilai positif, dan punya chemistry kuat antar pemain, serial "Aura" ini wajib banget kalian tonton. Dijamin bakal bikin kalian senyum-senyum sendiri, ketawa ngakak, dan mungkin aja sedikit mewek di beberapa adegan. Intinya, ini bukan cuma soal cinta fisik, tapi juga soal bagaimana cinta bisa melihat keindahan di dalam diri seseorang.

Fakta Menarik di Balik Layar "Aura"

Selain sinopsisnya yang bikin penasaran, ada banyak fakta menarik di balik layar "Aura" yang bikin kita makin pengen nonton. Salah satunya adalah pemilihan pemainnya, guys. Syifa Hadju dan Rizky Nazar dipilih jadi pemeran utama bukan tanpa alasan. Keduanya punya chemistry yang udah terbukti di beberapa proyek sebelumnya, jadi penonton udah nggak sabar buat liat chemistry mereka di drama adaptasi ini. Bayangin aja, mereka udah kayak 'pasangan kesayangan' buat banyak fans, jadi pasti bakal banyak yang nungguin interaksi mereka di setiap episode. Terus, yang bikin penasaran lagi adalah gimana para pemain ini mendalami peran mereka. Syifa Hadju pasti punya tantangan tersendiri buat memerankan karakter yang harus berpenampilan 'apa adanya' dan kurang pede. Gimana dia bisa ngimbangin antara ekspresi sedih, malu, dan berusaha tegar. Beda banget sama peran-peran dia sebelumnya yang mungkin lebih glowing dan flawless.

Sementara itu, Rizky Nazar harus bisa nunjukin sisi karismatik dan tegas sebagai seorang bos, tapi di sisi lain juga harus bisa menunjukkan sisi lembutnya pas berinteraksi sama Aura. Nggak kebayang deh gimana dia harus berakting jadi orang yang bossy tapi diam-diam perhatian. Pasti bakal banyak adegan yang bikin hati penonton meleleh! Selain dua bintang utama ini, pemain pendukung lainnya juga nggak kalah seru. Karakter yang mirip Kim Shin Hyuk, yang diperankan oleh aktor yang punya image kocak dan nyeleneh, pasti bakal jadi scene stealer. Penampilan para pemain pendukung ini yang bakal bikin cerita nggak monoton dan selalu ada kejutan di setiap episodenya. Ada juga info bahwa proses syutingnya dilakukan di beberapa lokasi yang menarik, jadi visualnya nggak cuma gitu-gitu aja. Bakal ada pemandangan kota yang stylish, suasana kantor yang dinamis, dan mungkin juga lokasi-lokasi romantis yang bikin kita makin baper pas nonton.

Satu lagi fakta yang patut diacungi jempol adalah keberanian tim produksi untuk mengadaptasi drama Korea yang udah punya fanbase besar. Ini bukan tugas yang mudah, guys. Mereka harus memastikan bahwa adaptasi ini nggak cuma sekadar 'niruin' tapi punya sentuhan lokal yang kuat dan bisa diterima oleh penonton Indonesia. Mulai dari dialog, gaya berpakaian, sampai latar belakang cerita, semuanya harus disesuaikan agar terasa relevan. Mereka juga harus menjaga keseimbangan antara setia pada cerita asli dan memberikan inovasi agar nggak membosankan. Mungkin ada beberapa plot twist atau karakter tambahan yang sengaja dibuat agar penonton Indonesia makin penasaran. Gimana pun hasilnya, usaha mereka patut diapresiasi. Karena dengan adaptasi ini, cerita "She Was Pretty" bisa dinikmati oleh lebih banyak orang dengan flavor Indonesia. Siapa tahu, adaptasi ini bisa jadi awal dari banyaknya drama Korea hits yang diadaptasi ke layar kaca Indonesia dengan kualitas yang nggak kalah bagus. Jadi, siapkan diri kalian buat terhibur dengan "Aura" dan segala cerita di baliknya!

Kenapa "She Was Pretty" Versi Indonesia Layak Ditonton?

Guys, setelah kita ngobrolin soal "She Was Pretty" versi Indonesia alias "Aura" dari berbagai sisi, sekarang saatnya kita simpulkan kenapa sih serial ini layak banget buat kalian tonton. Alasan pertama yang paling utama adalah karena ceritanya yang manusiawi dan relatable. Siapa sih yang nggak pernah ngerasa insecure sama diri sendiri, apalagi kalau udah ngomongin penampilan? Drama ini ngangkat tema itu dengan sangat baik. Kita bakal lihat gimana tokoh utama, Aura, berjuang dengan rasa nggak percaya dirinya setelah penampilannya berubah. Ini pasti bikin banyak penonton, terutama kaum hawa, ngerasa terhubung dan bisa belajar banyak soal self-love dan penerimaan diri. Nggak cuma itu, cerita cinta antara Aura dan Rangga juga pasti bakal bikin hati kita deg-degan. Perjuangan Rangga yang awalnya nggak mengenali Aura tapi mulai jatuh cinta sama kepribadiannya, dan Aura yang harus berjuang antara rasa malu dan perasaannya sendiri, itu semua bakal jadi bumbu yang bikin kita nagih nonton setiap episodenya.

Alasan kedua adalah kualitas akting para pemainnya. Seperti yang udah kita bahas, Syifa Hadju dan Rizky Nazar punya chemistry yang kuat. Penampilan mereka sebagai pasangan utama pasti jadi daya tarik tersendiri. Bayangin aja, gimana Syifa bisa ngasih ekspresi yang pas buat karakter Aura yang penuh gejolak batin, dan gimana Rizky bisa memerankan Rangga yang cool tapi punya sisi romantis yang tersembunyi. Ditambah lagi, aktor-aktor pendukungnya juga punya peran penting dalam menghidupkan cerita. Karakter-karakter unik dan kocak yang mirip sama Kim Shin Hyuk dan Min Ha Ri pasti bakal bikin suasana jadi lebih berwarna dan nggak ngebosenin. Kehadiran mereka bakal nambah bumbu komedi dan konflik yang bikin ceritanya makin seru untuk diikuti. Jadi, secara akting, kalian nggak perlu ragu deh sama "Aura" ini.

Alasan ketiga adalah sentuhan lokal yang bikin beda. Meskipun mengadaptasi dari drama Korea, "Aura" nggak cuma sekadar 'menjiplak'. Tim produksi udah berusaha keras buat ngasih sentuhan Indonesia di dalamnya. Mulai dari dialog yang lebih ringan dan sesuai sama bahasa kita, latar belakang cerita yang mungkin lebih akrab sama kehidupan sehari-hari orang Indonesia, sampai gaya berpakaian dan setting tempatnya. Ini penting banget, guys, biar penonton Indonesia ngerasa lebih 'klik' dan nggak kayak nonton drama luar. Dengan adaptasi ini, cerita "She Was Pretty" yang udah bagus jadi bisa dinikmati dengan flavor yang beda, yang mungkin lebih pas di lidah penonton kita. Jadi, kita nggak cuma sekadar nonton ulang cerita lama, tapi kita juga ngerasain sensasi baru yang segar. Jadi, buat kalian yang suka drama Korea tapi juga cinta sama konten lokal, "Aura" ini bisa jadi pilihan yang pas banget.

Terakhir, alasan keempat adalah pesan moral yang kuat. Di balik adegan romantis dan komedinya, "Aura" ini punya pesan yang penting banget buat kita semua. Pesan tentang penerimaan diri, kepercayaan diri, dan bagaimana cinta sejati melihat keindahan di dalam hati, bukan hanya di penampilan fisik. Ini adalah nilai-nilai positif yang perlu banget disebarkan, apalagi di zaman sekarang yang seringkali bikin kita terobsesi sama kesempurnaan fisik. Dengan nonton "Aura", kita nggak cuma dihibur, tapi kita juga bisa dapet inspirasi buat jadi pribadi yang lebih baik, lebih mencintai diri sendiri, dan lebih menghargai orang lain apa adanya. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, kita tonton "Aura" dan rasakan sendiri keseruannya!

Kesimpulannya, "She Was Pretty" versi Indonesia alias "Aura" ini punya semua elemen yang bikin sebuah tontonan jadi sukses: cerita yang kuat, akting yang memukau, sentuhan lokal yang pas, dan pesan moral yang positif. Wajib banget masuk watchlist kalian, guys! Dijamin nggak bakal nyesel nontonnya!